Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Nyoman Kertia Terima Anugerah UGM atas Ketekunan dalam Pengembangan Obat Herbal dan Pengobatan Tradisional

JAKARTA – Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR, seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), baru-baru ini menerima Anugerah...
HomehealthyNyoman Kertia Terima Anugerah UGM atas Ketekunan dalam Pengembangan Obat Herbal dan...

Nyoman Kertia Terima Anugerah UGM atas Ketekunan dalam Pengembangan Obat Herbal dan Pengobatan Tradisional

JAKARTA – Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR, seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), baru-baru ini menerima Anugerah UGM sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mengembangkan obat-obatan tradisional dan kebudayaan Indonesia. Kertia dikenal atas dedikasinya dalam mengintegrasikan obat-obatan herbal dalam pengobatan modern serta mengembangkan metode penyembuhan tradisional.

Ketekunan Nyoman Kertia dalam Mengembangkan Obat Herbal Indonesia

Nyoman Kertia, yang berasal dari Buleleng, Bali, memiliki ketertarikan besar terhadap obat tradisional dan potensinya untuk menggantikan obat kimia yang selama ini banyak mengandalkan impor. Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas tanaman herbal yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk pengobatan modern. “Obat herbal, jika diolah dengan tepat, bisa menjadi alternatif yang sangat efektif dan aman,” ujar Kertia saat ditemui di Kampus UGM, Jumat (27/12).

Sebagai akademisi, Kertia menegaskan bahwa penelitian dalam bidang obat herbal seharusnya tidak hanya mengacu pada standar pengobatan barat. Hal ini menjadi motivasi Kertia untuk terus mengembangkan dan melakukan riset dalam bidang pengobatan tradisional.

Risiko Penyakit Modern dan Peran Obat Herbal dalam Pengobatan

Kertia menyayangkan bahwa metode pengobatan tradisional saat ini semakin ditinggalkan, meskipun banyak masyarakat yang menderita penyakit akibat pola makan tidak sehat dan gaya hidup modern, seperti diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, hingga komplikasi stroke dan penyakit jantung. “Pengobatan tradisional memiliki potensi yang besar, tetapi sering dianggap kurang efektif dibandingkan dengan pengobatan modern,” katanya.

Sebagai Ketua Dewan Jamu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Ketua Tim Pengembangan Obat Bahan Alam di RSUP Dr. Sardjito FK-KMK UGM, Kertia giat melakukan riset terkait pengobatan tradisional. Salah satu penelitian penting yang ia lakukan adalah mengembangkan pengobatan tradisional untuk mengatasi Osteoarthritis, sebuah kondisi peradangan kronis pada sendi.

Riset Pengobatan Tradisional vs Modern: Hasil yang Menjanjikan

Dalam penelitiannya, Kertia membandingkan efektivitas pengobatan modern dengan menggunakan obat kimia seperti Piroxicam dan pengobatan tradisional berbahan dasar tanaman herbal seperti kunyit, jahe, dan bawang merah. Hasil riset menunjukkan bahwa pengobatan herbal memiliki potensi lebih besar untuk menghambat perkembangan osteoartritis dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan obat kimia.

Penggunaan Metode Penyembuhan Tradisional dalam Kesehatan

Selain obat herbal, Kertia juga menggabungkan metode penyembuhan tradisional lainnya seperti akupunktur, pijat tradisional, dan meditasi. Menurutnya, kearifan lokal Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang perlu dilestarikan dan dikembangkan untuk menjaga keseimbangan hidup masyarakat.

Anugerah UGM: Penghargaan untuk Nyoman Kertia

Berkat ketekunannya dalam riset pengobatan tradisional dan pengembangan obat herbal, Kertia menerima Anugerah UGM dalam bidang obat-obatan dan kebudayaan Indonesia. Penghargaan ini diserahkan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., pada puncak acara Dies Natalis UGM pada Kamis (19/12).

Kertia menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. Ia berharap penghargaan ini dapat memotivasi dirinya dan peneliti lainnya untuk terus melakukan riset mendalam tentang potensi obat tradisional Indonesia. “Harapan saya adalah penelitian ini dapat mengangkat kearifan budaya Indonesia, seperti jamu dan obat herbal, serta mempertahankan warisan budaya leluhur yang sangat berharga,” tutup Kertia.

Mendorong Penelitian Obat Herbal dan Pengobatan Tradisional

Melalui penelitian yang terus berlanjut, Nyoman Kertia berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya obat herbal dan metode penyembuhan tradisional dalam menghadapi berbagai penyakit modern. Dengan pengembangan yang lebih lanjut, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar ini untuk kesehatan masyarakat secara lebih luas.